Blogger Widgets syaiful_m: November 2013

BUKU TAMU

Jumat, 29 November 2013



Kali ini saya akan memposting sekilas kegiatan kunjungan industry saya #>>

                Dalam rangka kunjungan kerja industry SMK Teruna Jaya 1 Gunungkidul tahun 2013, yang bertepatan pada hari Rabu 27 November 2013 yang di laksanakan pada 4 tempat yaitu :
1.      Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik
2.      Redakasi Percetakan Tribun Jogja
3.      Taman Sari
4.      Pusat Perbelanjaan Malioboro
Pada kunjungan industry ini ada 64 siswa dari semua jurusan yang ada, kami berangkat dari sekolah pukul 07.30  dan langsung menuju ketempat yang pertama  Balai Besar Kulit Dan Plastik, Sampai dilokasi pertama pada jam 08.30. dan kamipun langsung memasuki gedung pertemuan atau aula. Setelah selesai sambutan dari pihak BBKKP kamipun langsung melihat proses kerja nya yang di lakukan oleh petugas di situ. Setelah semua sudah selesai kamipun kembali ke mobil dan langsung berangkat ke redaksi tribun jogja langsung di sambut ramah dengan oleh pimpinan nya dan kami pun langsung ber Tanya-tanya tentang alat yang ada. Setelah selesai di redaksi percetakan tribun jogja kamipun langsung meluncur ke komplek taman sari , sampai disana kita pada jam 12.30 kamin langsung memasuki komplek taman sarai dan ber Tanya-tanya tentang  bangunan-bangunan yang ada di komplek taman sari, kita juga bertanya tentang sejarah di taman sari, dan kegunanaan tempat-tempat yang ada di komplek taman sari tersebut, kami juga mengabadikan gambar di komplek taman sarai tersebut untuk kenang-kenangan. Setelah semua selesai kamipun menuju ke bus dan ber istirahat sejenak dang anti baju dengan menggunakan baju bebas, unutuk kunjungan ke malioboro. Setelah semua sudah berganti pakaian kami langsung GOEEEES ke Pusat Perbelanjaan Malioboro, kita di beri waktu selama 2 jam unutuk berjalan-jalan dan berbelanja di situ, kami langsung lekas menuju ke pasar yang ada di sepanjang jalan. Setelah mendapatkan semua barang yang kita cari kami langsung menuju kebus dan ber istirahat sambil menunggu teman yang masih berbelanja. Setelah semua sudah kembali kami langsung perjalanan pulang, di sepanjang perjalanan pulang kami bermain gitar di dalam bus  dan ber nyan nyi. Kami sampai ddi sekolah pukul 17.15 dan para orang tua sudah menunggu unutuk menjemput anak anak nya.

Sekian sekilas cerita perjalanan kunjungan industry yang saya laksanakan pada hari Rabu 27 November 2013. Apa bila banyak kesalahan dalam tata penulisan saya, saya minta maaf yang sebesar besar nya. Terimakasih

Senin, 18 November 2013

                          KISAH DAKWAH " SUNAN KALI JAGA"

Menurut cerita, Sebelum menjadi Walisongo, Raden Said adalah seorang perampok yang selalu mengambil hasil bumi di gudang penyimpanan Hasil Bumi. Dan hasil rampokan itu akan ia bagikan kepada orang-orang yang miskin. Suatu hari, Saat Raden Said berada di hutan, ia melihat seseorang kakek tua yang bertongkat. Orang itu adalah Sunan Bonang. Karena tongkat itu dilihat seperti tongkat emas, ia merampas tongkat itu. Katanya, hasil rampokan itu akan ia bagikan kepada orang yang miskin. Tetapi, Sang Sunan Bonang tidak 
membenarkan cara itu. Ia menasihati Raden Said bahwa Allah tidak akan menerima amal yang buruk. Lalu, Sunan Bonang menunjukan pohon aren emas dan mengatakan bila Raden Said ingin mendapatkan harta tanpa berusaha, maka ambillah buah aren emas yang ditunjukkan oleh Sunan Bonang. Karena itu, Raden Said ingin menjadi murid Sunan Bonang. Raden Said lalu menyusul Sunan Bonang ke Sungai. Raden Said berkata bahwa ingin menjadi muridnya. Sunan Bonang lalu menyuruh Raden Said untuk bersemedi sambil menjaga tongkatnya yang ditancapkan ke tepi sungai. Raden Said tidak boleh beranjak dari tempat tersebut sebelum Sunan Bonang datang. Raden Said lalu melaksanakan perintah tersebut. Karena itu,ia menjadi tertidur dalam waktu lama. Karena lamanya ia tertidur, tanpa disadari akar dan rerumputan telah menutupi dirinya. Tiga tahun kemudian, Sunan Bonang datang dan membangunkan Raden Said. Karena ia telah menjaga tongkatnya yang ditanjapkan ke sungai, maka Raden Said diganti namanya menjadi Kalijaga. Kalijaga lalu diberi pakaian baru dan diberi pelajaran agama oleh Sunan Bonang. Kalijaga lalu melanjutkan dakwahnya dan dikenal sebagai Sunan Kalijaga.
Dalam dakwah, ia punya pola yang sama dengan mentor sekaligus sahabat dekatnya, Sunan Bonang. Paham keagamaannya cenderung "sufistik berbasis salaf" -bukan sufi panteistik (pemujaan semata). Ia juga memilih kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah.
Ia sangat toleran pada budaya lokal. Ia berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap: mengikuti sambil memengaruhi. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami, dengan sendirinya kebiasaan lama hilang. Tidak mengherankan, ajaran Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Beberapa lagu suluk ciptaannya yang populer adalah Ilir-ilir dan Gundul-gundul Pacul. Dialah menggagas baju takwa, perayaan sekatenan, garebeg maulud, serta lakon carangan Layang Kalimasada dan Petruk Dadi Ratu ("Petruk Jadi Raja"). Lanskap pusat kota berupa kraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid diyakini pula dikonsep oleh Sunan Kalijaga.
Metode dakwah tersebut sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa memeluk Islam melalui Sunan Kalijaga; di antaranya adalah adipati Pandanaran, Kartasura, Kebumen, Banyumas, serta Pajang.